Badai...... pasti berlalu....... dan aku setuju.....
Benar kata kak Katty Pery dilagu Firework-nya: 'after a hurricane,,,,, comes a rainbow....'. Manila cemerlang pagi itu. Aku bangun dengan gembira. Para penghuni Hostel lain juga keliatan lebih semangat setelah seharian terkurung. Sarapan (yang harus dibikin dan diambil sendiri) sudah disediakan El di pantry. Ada berbagai roti semisal tawar, gandum, gandum import, gandum lokal disajikan disana, lengkap dengan 5 macam selai yang nyummy. Kalo mau, kita juga bisa toast sebentar rotinya, soalnya.... tiap2 Hostel biasanya udah menyediakan keperluan sarapan ala western di dapurnya. Kita juga bisa buat kopi atau teh celup gratis bahkan mungkin 'teh talua' disana (repot aja ngocok telornya ya....). Persyaratan tidak tertulis yang musti dilakukan setelah sarapan oleh tiap traveler adalah mencuci piring sendiri. Yap, ketika lu traveling sekalipun, lu bakal diajarin bagaimana cara menghargai orang lain semisal mencuci piring (yang abis lu pakai) sendiri sehabis makan. Itulah salah satu bedanya Hostel dengan Hotel. Selain jauh lebih murah, kita juga bisa berbaur dengan backpacker asing yang punya visi yang sama, yaitu.... keliling dunia gak pake mahal. Dan rata2, backpacker bule itu jauh lebih ramah dan menyenangkan diajak ngobrol bahkan suka sok akrab ketika tau kalo kita dari Indonesia. Kenapa??? Persepsi aku adalah karena rata2 bagi backpacker asing yang pernah aku temui, Indonesia adalah negara tujuan backpacker paling populer sekaligus yang lumayan sulit (dan sangat menantang) untuk di jelajah. Indonesia gak semelulu gampang di tempuh semisal ke Bangkok atau Manila. Beberapa bule ngaku pengen banget ke Raja Ampat atau ke Toraja, tapi mereka minim informasi. Beberapa lainnya juga bilang moda transportasi di Indo cukup complicated, ditambah lagi Indonesia adalah negara paling luas di Asia Tenggara. Cobalah ke Singapura.... disana ada MRT. Ke Malaysia.... ada KTM atau LRT, juga ada Monorail. Ke Manila, juga ada LRT dan Jeepney. Indonesia sih punya juta kereta api, tapi untuk orang Indonesia sendiri aja kurang nyaman, apalagi untuk pelancong. Juga, beberapa spot yang harusnya dikembangkan jadi tempat pariwisata belum dikelola secara benar oleh pemerintah dan Pemda. Padahal, Indonesia is a beautiful city loh... (kata Nadine.... *haaaaks..)
Selesai sarapan, Benny udah nongol pake celana pendek santai dan kaos biru + payung yang dia bilang sengaja dibawa karena seharian dijamin Manila bakalan terik (hey Beeen,,,, apa kabar Pekanbaru..........). Dan betul aja....... Manila siang itu terik banget.... sampe kulit berasa Sunburn... kata Benny, itu karena Manila adalah kota yang berada di tepi laut.
Agenda Benny adalah..... dari Hostel ku dikawasan Malate, kita ke Rizal Park yang bisa ditempuh dengan jalan kaki. Awalnya Benny ngajak naik Jeepney atau taxi, karena mengingat pengiritan, jadilah aku paksa dia jalan kaki aja, sekalian ngeles pengen ngerasain suasana pagi (after thypoon) di sana.
Rizal Park adalah taman di tengah kota Manila yang gedeeeeeee banget. Disana ada Rizal Monumen, semacam tugu yang mengenang perjuangan pahlawan nasional Jose Rizal. Jose Rizal disebut pahlawan karena perjuangannya melawan penjajah sampai akhirnya beliau di hukum mati. Menariknya, semakin dalam kita masuk ke Rizal Park, kita bakal ketemu jejak-jejak kaki rizal (dioarama kematian) yang menggiring kita dari selnya sampai ke tempat dia di eksekusi. Benny bilang, too many drama's in Manila..... (mungkin karena dia orang lokal, dia menganggap penggambaran jejak kaki itu sebagai sesuatu yang berlebihan....)
Makin masuk kedalam, kita bakal ketemu banyak patung pahlawan2 Filipina disana. Salah satunya pahlawan nasional yang namanya Lapu-lapu. Lapu-lapu dijuluki Datu atau Datuk karena perjuangannya melawan bangsa Spanyol waktu jaman penjajahan bergaung sampe luar Filipina, yaitu Indonesia dan Malaysia. Selain sebagai pahlawan nasional pertama, Beliau juga seorang muslim. Dan disini, aku baru ngerasa kalo Indonesia dan Filipina dulunya adalah bangsa yang satu tanpa batas seperti sekarang. Mungkin itu yang dulu disebut Patih Gajah Mada sebagai sesuatu yang disebut Nusantara. We are Family!!!!
Jauh makin kedalam, kita bakal ngelewati semacam taman yang disebut Japanese Garden. Japanese Garden, dibuat sebagai tanda persahabatan Filipina dan Jepang. Disana ada banyak tanaman khas Jepang seperti Sakura, yang kata Benny kalau bunganya mekar suka ada festival yang dibuat disana. Kalau kita ngeliat ke arah depannya, kita bakal ngeliat beberapa gedung yang sekerang difungsikan sebagai museum. Salah satunya Museum Of the Filipino People atau Museum Rakyat. Benny bilang, dia cuma sekali masuk kesana dulu waktu karya wisata jaman sekolah.
Hari yang terik tadi tiba2 gerimis, gerimisnya lama2 bikin basah. Kita pun 'terpaksa' berteduh melipir ke Museum Rakyat Filipina. Benny yang tadinya ogah2an, akhirnya pasrah pas aku ajak buat masuk ke Museum sambil nunggu gerimis reda. Benny bilang, Museum ini gratis untuk pinoy dan harusnya aku yang berwajah pinoy ini juga gratis. Jadilah aku berpura2 jadi pinoy. Tapi, karcisnya ternyata cuma 100 apa 200 Peso-an (gak nyampe 5000-an Rupiah). Jadilah aku menjelma jadi turis yang baik dengan ngebayar karcisnya dengan alasan untuk koleksi,,,,
Didalam Museum sebenarnya gak beda jauh dengan Museum2 sejarah pada umumnya. Disana diceritakan perkembangan peradaban manusia di Filipina dari jaman prasejarah sampe sekarang. Ada juga sedikit ngebawa2 Indonesia disana. Pokoknya, disana digambarkan bahwa orang Filipina punya kekerabatan yang kuat dengan orang2 Indonesia. Bahkan ada beberapa wilayah di Filipina yang kosa katanya mirip dengan Bahasa Indonesia, walau dengan aksen pengucapan yang berbeda semisal, Payung disebut Payong atau Hujan disebut Ulan. Yang jelas,,,,, kalo isi museum aku ceritain semua disini, mungkin aku bakal dapat Nobel dari pemerintah sana. Maka, kita skip bagian Museum.
courtesy of lawstude.net |
Lepas dari Museum, Benny masih semangat buat nge-guide aku walau musti jalan lagi demi mencapai Intramuros. Ini adalah tempat yang digadang2 menjadi tempat yang paling Europe di Manila. Hampir semua travel guide bakal nyaranin kita kesana. Intramuros sebenarnya Kota didalam Kota.... nah lo......... Benny bilang, dulunya Intramuros dibuat hanya untuk ditempati orang2 Spanyol. Orang lokal dan keturunan China sama sekali dilarang masuk kesana kecuali pada acara tertentu. Didalam ada banyak bangunan semacam bangunan gereja, gedung pemerintahan, kediaman2 orang penting yang sekarang difungsikan sebagai sekolahan. Maka, kalo kita berkunjung ke Intramuros, datanglah pada jam pulang sekolahan. Dijamin, kita bakal nemuin beribu pinay wokeh dan pinoy2 separoh asia separoh eropa berjejal-jejal dijalanan sambil makan baso stik babi...... yucks!!!!
Benny sempat mengajak buat naik keatas tembok Intramuros yang difungsikan sebagai Benteng mata2. Disana ada meriam yang masih terawat. Dari atas kita juga bisa melihat Bangunan bekas penjajah yang sekarang berfungsi sebagai walikota, persis gedung sate di bandung tapi dengan menara semacam jam berkubah dengan lonceng ditengahnya. Sedangkan kalo kita melihat kebawah, maka yang ada bukanlah taman bunga atau semacamnya, tapi justru lapangan golf modern. Pemandangan yang kalo aku bilang cukup aneh di bangunan se-bersejarah Intramuros. Ada sekitar 1 jam kita putar2 disana, yang kemudian di langsirkan Benny menuju Fort Santiago.
Intramuros ke Fort Santiago bisa sambil guling2 atau sambil koprol trus bilang WOW.... kikikikk....
Fort Santiago sendiri masih berada di lingkungan Intramuros. Dulunya, Fort Santiago adalah bentengnya Rajah Sulaiman. Rajah Sulaiman itu adalah Raja bangsa melayu jaman dulu. Sebelum Portugis datang, nama Fort Santiago adalah Maynilad yang kemudian dipakai sampai sekarang menjadi nama ibukota Filipina. (Teeeet.... lama2 gw jadi guru sejarah juga nih...)
Banyak sebenarnya yang mau diceritakan tentang Intramuros dan Fort Santiago.... tapi... biarlah gambar2 berikut yang bercerita.
|
Abis dari Quiapo, kita langsir lagi ke pasar souvenir yang harganya miring banget. Posisinya dibawah Fly Over. Sialnya, mulai dari sana, banyak barang yang kebawa.....
Menjelang jam 5, aku pun dapat sms dari Ayka, cewek Filipina yang pengen banget ketemu aku gara2 dia pernah ke Batam pas Study Tour di Singapura. Ayka lumayan bisa percakapan dasar Bahasa Indonesia. Karena selain dia tertarik belajar Bahasa, di kantornya juga ada beberapa orang Indonesia. Jadilah akhirnya kita ketemua di Mall yang namanya Greenbelt. Konon katanya.... Greenbelt itu Mall yang sambung menyambung menjadi satu... Mall dengan konsep taman yang jadi tempat kongkow pinoy after hours ini, kabarnya ditandai sampai dengan 5 tempat. Untungnya Ayka ngajak ketemuan di Greenbelt 3. Sekalinya ketemu, ini cewek menyenangkan banget... dan seruuuu,,, parasnya juga lumayan cantik. Ayka bela2in bawa oleh2 spesial khas Filipina kayak Polvoron, kue kacang sama coklat2 yang nyummy tapi halal. Habis sejam buat kongkow sama Ayka dan Benny. Ayka pun pamit karena mau ngejar Train buat pulang...
Dari Greenbelt, kita ngacir pake taksi (yang dibayarin Benny) ke SM Mall... Mall of Asia yang diklaim sebagai Mall paling besar di Asia. Mall ini punya salah satu orang terkaya di Filipina. yang pembangunannya diatas rawa2 tepi pantai. Di lantai atasnya, kita bisa lihat pemandangan ke arah laut yang bagus banget... tapi sayang, kami keburu gelap nyampe di SM Mall. Muterin SM Mall bikin pegel dan pastinya bikin kantong makin jebol.... menjelang malam, kita ngadem di pinggiran Manila Bay gak jauh dari SM Mall. disana lumayan rame. Ada kafe2, ada panggung musik, ada kios2 majalah yang cuek majang majalah nganu, ada orang2 pacaran yang cipokan sampe udah kayak bintang bokep. Aku cuma bisa mengurut dada ngeliat kelakuan anak muda Manila jaman sekarang.... (Nah,,,, emangnya lo siape corrrr...........)
Besok paginya, Aku gak lagi nginap di Where 2 Next Hostel di Malate. Benny bersedia nampung aku di flat nya di hari terakhir di Manila. Secara rumah Benny lumayan dekat dari terminal Pasay. Agak siangan, Benny nongol. Akupun pamit ke El yang kebetulan lagi di meja receptionist Hostel. Vicky lagi keluar katanya. Jadilah aku cuma titip salam aja sekalian pamit dan entah kapan ketemu 2 kakak beradik itu lagi...
Dari Malate, Benny ngajak kerumahnya naruh barang2. Tinggal sehari lagi aku menghirup aroma Manila. Rasanya kayak gak lagi liburan di luar negeri, karena Manila feels like home... atmosfirnya persis...... orang2 nya mirip...... ramah tamahnya juga bagus....
Setengah jam kemudian, kami udah di Ayala Center di Makati. Ayala itu daerah bisnis di Manila. Poto2 sebentar, kita pun langsir cari makan. Lagi asik2 makan, beberapa teman Benny ngajak ketemuan. Jadilah kemudian aku kenal dengan pinoy2 lain yang kemudian aku kenal dengan nama Zandro dan Francis. Pas tau Benny lagi ngehost orang Indonesia, Temen2nya spontan ngajak ke karaoke. Benny bilang, lebih aman ngajak orang Indonesia ke Karaoke dari pada ke Disko. Soalnya, anak Jakarta terakhir yang datang ke Manila dan diajak ke Disko (Bar/Clubbing), pulang2 mabuk berat. Beda sama bule2 yang tahan mabuk karena udah biasa minum.
Jam 8 karoke pun mulai. Tadinya kita cuma booking 2 jam. Saking serunya, kita extend sampe 4 jam.... Kalap... semua lagu dinyanyiin. Kita karoekan pool-poolan... tau dong ya kalo orang Filipina suaranya bagus2. Gak ada istilah baling nada di mereka. Nyanyinya juga full improve dan gaya, bahkan Francis yang rada2 'cheersleader' sempet nyanyi lagu Britney Ooops I did it again plus koreo gila2an yang bikin kami semua ngakak... Sumpah itu malam karaoke terseru seumur2 yang ternyata juga di aminin sama Benny dkk. Mereka bilang mereka gak pernah karaoke seheboh dan sememalukan itu.... LOL
Sebenarnya Benny dan Zandro keliatan sedikit dizzy karena sempat minum 3 botol beer entah apa namanya itu, yang jelas rasanya kecut2 pait. Aku cuma malu2 sambil pesan jus Nanas..... Apa jadinya kalo aku dibawa clubbing ya... masa pesan jus Nanas juga... wakakakakakak.....
Jam 8 teng Benny masih nugguin sambil cerita2. Bus pun datang dan penumpang disuruh masuk, aku pun pamitan dan sungguh pengen balik lagi nanti.... setelah drama dadah2an.... bus pun berangkat,,, persis berasa kayak anak kos yang lagi di lepas sama emaknya.. hahahaha.. lebay.....
Sampe sekarang Aku masih contact dengan geng Manila. Dan berjanji untuk balik lagi atau traveling bareng.... Betapa 6 hari disana sudah membuat Bahasa Inggris ku lumayan maju pesat.... once again.... Thas why i told you.... how i missed Manila.......
See you again in Manila on 2013....
The End......
7 komentar:
Sekali lagi u make me it will corooooo. Aku benciiii kow, karena jalan surang-surang ke negeri orang. But, i'm happy lah denger cerita kow ini, Nexxt time aku juga akan kesana :)
yes.... pergilah kesana tek nay..... memperluas wawasan.... mumpung tiket2 ke luar negeri pada murah... menjelajah lah....
Mantep bro rico..jadi pingin ke filipina, tapi kok gak mampir ke chocolate hills...kan bagus itu katanya..hehe
i will in my next visit mas fetry......
manilaa... i miss this city!
Salam kenal bro.. sy ada niat mo ke philipine. Bisa minta kontak ayla yg bisa bahasa indonesia dan benny. Via wa 08561646477 thx bro
Hi rudy.... saya wa ya...
Posting Komentar