Kamis, Desember 04, 2014

Santai.... Kayak di Pantai..... (Sawassdee, Phuket...)

Siapa yang gak kenal Phuket. Sejak Leonardo Di Caprio syuting film The Beach di Phi Phi Island, mendadak Phuket menjadi sorotan dunia ngalah-ngalahin Bali. Setiap dengar ada teman yang baru pulang liburan dari Phuket, kedengarannya lebih keren dari pada abis honeymoon di Bali. Soalnya, Bali seolah2 jadi biasa aja..... Seolah2 jadi tempat buat Sejuta pasangan 'kaya' dan 'baru kaya' buat fak2an (baca: Honeymoon) setelah ijab kabul.

http://azmanphoto365.files.wordpress.com/2012/11/phuketmap.jpg


Sejak ngerti gimana caranya hunting tiket murah dan berniat menjelajah tanah orang lain, harga tiket ke Phuket via Kuala Lumpur dari World's Best Low-Cost Airline AA selalu menggila. Setiap ngecek musti harganya diatas 200 USD PP. Namun berkat doa dan pengharapan serta usaha yang tiada hentinya, akupun berhasil menghadiahi ulang tahun ku sendiri dengan trip Liburan ala Backpacker ke Phuket, Thailand.

Bukannya sombong, Alhamdulillah sejak punya uang sendiri, aku selalu usahakan buat cuti dan liburan (menghibur diri) ketika ulang tahun. Jauh dari teman dan keluarga yang dulu2nya pun cuma ngucapin ulang tahun tanpa ngasih kado (ngarep banget di kasi kado). Ada sih yang ngasih kado, tapi belum ada yang ngasih kadonya itu tiket traveling,,, jadilah aku sendiri yang kasi ke diri sendiri (ibo). 

Tahun 2011 ke Bangkok (baca disini), tahun 2012 ke Sri lanka, tahun 2013 ke Penang dan tahun 2014 ini ke Phuket. Ini semacam ritual ulang tahun yang aku coba sempat2kan traveling sekaligus untuk bersyukur sebanyak-banyaknya ke Tuhan dan berdoa semoga di umur-umur berikutnya pun bisa aku pakai untuk mengeksplorasi kekayaan alam-NYA lewat traveling. (sok religius).

Berbekal tiket 70 USD dengan rute PKU-KUL-HKT-KUL-PKU aku pun menghabiskan 9 hari liburan di Phuket. Mungkin ini lebih tepat dibilang plesiran ala backpacker ketimbang jalan-jalan. Kenapa begitu, karena eh karena... kalo jalan2 atau traveling ala backpacker ku sebelumnya, selalu diburu2 waktu dan diburu2 itinerari yang udah disusun sedemikian rupa dengan budget yang luar biasa minim. Sebenarnya sih tujuannya tetap sama yaitu dapat cap paspor, wisata dan poto2, tapi kali ini bisa dibilang lebih sakral karena ditambah dengan waktu leyeh2 di pantai, tanpa schedule yang rapat. Artinya, tetap ada schedule tapi gak musti di ikutin mentok-mentok..... ya santaiiii...... kayak di pantai.......

*********

Arrival Gate, Entering Phuket..
Setelah lebih dari 7 bulan menunggu, akhirnya pesawat icon liburan murah itu mendarat di Phuket Int'l Airpot di kawasan  Mai Khao sebelah utara Pulau yang di juluki "Pearl of The Andaman" ini. Dengan jarak sekitar 30 KM dan estimasi waktu perjalanan 30 - 45 menit, aku lebih memilih menunggu satu2 nya Airport Bus yang beroperasi disana ketimbang naik taxi yang harganya bisa 3-4 kali lipat. Walau naik taxi adalah pilihan yang bagus sekaligus mewah, tapi aku bertahan untuk tidak tergoda oleh abang2 dan bapak2 driver yang menawarkan tumpangan ala James Bond dengan mobil Camry, Fortuner, Mercy dengan harga tumpangan yang murah untuk ukuran mobil mewah. (Mungkin kalo kalian ada rencana traveling lebih dari 3 orang, gak ada salahnya buat sum-sum naik taxi ala Phuket itu, secara jatuhnya sama dengan naik bus kalo dibagi 3/4 orang)

Sekitar 30 Menit kemudian, bus Oranye yang mengangkut rombongan wisatawan dari Phuket Town tiba dan disusul dengan serbuan kami, para pelancong kere  yang keukeuh ingin liburan di Phuket. Tiketnya di banderol seharga 100 Bath (saat itu kurs 375 dan USD sekitar 12.200) dan di kondektur-i oleh tante2 berwajah jawa tapi berbahasa Thai dan bisa sedikit berbahasa Inggris dengan logat Thai yang bikin kita mengernyitkan dahi dan berkata... 'ooo.... whaaat??? you say whaaaaaat???' (ala slang amerika).

"Please Drop me at Central" kataku. "Oke, oke, senta na... oke oke" jawab si tante kemudian melanjutkan kalimatnya yang berbahasa Thai seperti nanya sesuatu dan aku pun balas jawab dengan bahasa jawa tegal-brebes, "Yooo, mamake,,,, inyong gak ngerti.... mamake ngomong apa, kepribeeen..." dan tentunya itu cuma dalam imajinasi. Lalu aku dengan elegan menjawab, "Sory ma'am, i dont understand, speak English please...". Dan akhirnya dengan tegas dia menjawab "wan hanlet bath.... wan hanlet, wan hanlet,,,". Sialan, kirain dia nanyain 'kamu dari mana sih ganteng, kok ganteng banget, selamat liburan di Phuket ya, ganteng' dalam bahasa Thai-nya tadi. Dan 100 Bath pertamaku pun melayang ke tangan tante2 yang cuma mau duit itu doank. 

Loh kenapa turunnya di Central? bukan di Phuket town. Ini intruksi dari teman couchsurfing-ku yang kebetulan hari itu janji mau jemput sepulang dia kerja, tadinya mau jemput di Bandara, tapi karena aku mendarat jam 2 siang, jadilah aku disuruh nunggu dia di Central. Central merupakan salah satu Mall yang lumayan lengkap di daerah timur pulau Phuket dan hampir masuk kawasan Phuket Town. Jadilah, aku menanti Gott di Mc Donald dan beruntung bisa makan Pineapple Pie (yang baru pertama kali aku temui) dan memfasilitasi diri dengan wifi gratis (wifi gratis itu segalanya di saat kita roaming begini, percayalah. Kalo aku siiiih,,,,,, wifi segalanya itu adalah demi bisa pamer ke teman2 di social media, kalo aku lagi di LUAR NEGERI, LIBURAN!!!! ehm....).

Sekitar 1 jam kemudian Gott muncul sumringah dan hospitable... setelah basa-basi (tanpa cipika cipiki), kita pun menuju Phuket Town yang ternyata cuma 10 Menit perjalanan. Gott bercerita tentang pariwisata di Phuket, tempat wisata yang musti aku kunjungi dan makanan yang musti aku jajal selama disana. "If you want to eat, you can going to moslem restaurant, there is alot in Phuket Town. Just find this logo, it is gonna be moslem food, no pork...." katanya sambil nunjukkin logo bulan sabit dan bintang warna merah dengan Bahasa Inggris yang excellent untuk seorang Thai. 

Roti with Egg and Cury dan Miyuk Ti Thai Ice
Sambil makan Roti with Egg and Cury (Roti Canai pake telor mata sapi) dan Miyuk Ti Thai Ice (Milk Tea Thai Ice), kami pun mendiskusikan kemana dan dimana serta berapa. Dalam waktu 1 menit, Gott akhirnya berkata, "just let it flow, Phuket is Easy, you can go everywhere in one day, just relax and rent a motor bike". Damn! Teman lokal macam apa dia, kalo gitu doank sih aku juga ngerti. Tapi setelah beberapa hari berkelana aku baru sadar kaya2 Gott ada benarnya, untuk kelas traveler kere, yang dibutuhkan di Phuket memang cuma santai dan motor bike...... true!!
 
Sesuai saran Gott (yang hari berikutnya kudu kerja) aku pun merental motor untuk pelesir. 200 Bath untuk motor akhirnya jadi free karena aku dengan sengit menawar sekaligus dengan paket Phi Phi Island One Day Tour untuk hari setelah hari berikutnya, bahkan tournya sendiri di diskon. Alhamdulillah. (fyi: Harga Standar One Day Tour to Phi Phi Island saat itu 1200 Bath, 4 Stop Islands for Snorkel and Selfie2, Lunch Box plus Cofee dan Fresh Tropical Fruit, Snorkel Equipment plus picked up at Hotel). Ya, karena sesuai brosurnya harus jemput di Hotel, maka aku pun bingung.... ini dikarenakan aku stay the night-nya di hostel, jadilah pagi2nya aku terpaksa minta jemput di Travel Agen saja....hahahaha (note: Hostel-ku and Travel Agent-nya is sebelah-sebelahan) #gagalmelucu

Jam 7 Pagi aku udah ready nongkrong di depan hostel menanti bapak travel agen yang baik hati itu buka toko. Beberapa menit kemudian dia muncul sambil nyengir di depan tokonya sambil kasi kunci motor TTX X-Force (motor otomatic mirip Honda Beat) dan sebongkah Helm sambil nanya, "yu ken rai motobai???" trus bilang "plissss sef drai fo mi". (You Can Ride Motor Bike? Please Safe Drive For Me). Kalimat Bahasa Inggris yang anti grammar sekaligus kaya akan logat Thai yang nyentrik dan justru menyentuh kalbu-ku seketika. Seumur-umur gak ada orang yang pernah minta hati2 bawa motor dengan tambahan kata... DEMI AKU.... sebelumnya! Sialnya Loong (uncle) yang mengaku namanya Bobby ini yang pertama kali bilang. Fakdemsyit but Kob Khun Krub Loong....... I Promise..... jawab ku lantang sambil mengecup keningnya (hoeks...), keningnya Natasha Nouljam lah,,,, (Aktris Thai yang main Suckseed).

And The Adventure Begin!
Bermodal bensin yang di beli 80 Bath (waktu itu seliternya 34 Bath) di SPBU Shell dan memegang teguh peribahasa 'Malu bertanya sesat di hati Mantan' aku pun menuju Patong Beach dengan Rute: Phuket Town -  Rawai Beach - Promthep Cape - Kata Beach - Karon Beach - Patong Beach - Phuket Town.

Coast To Coast....
Tank Top, Celana Pantai, Kaca Mata hitam, Air Mineral dan Sunscreen siap membantu perjalanan ini. Satu yang aku sesali karena lupa bawa, yaitu: KOLOR. Lupa membawa kolor salin adalah bencana nomor 15 dalam list 'the most worst thing to forget at the Beach'. Mengkeruttt boyyyyy...... mengkeruuuuuuuuttttt!!!!!!!

Perjalanan dari Phuket Town ke Rawai Beach lumayan menantang. Selain musti menyusuri jalan besar semacam High Way, juga melewati tanjakan dan turunan yang menantang, pokoknya udah kayak ninja Hatori-lah.... mendaki gunung,,, lewati lembah..... Sesekali terlihat pemandangan laut luas dan pantai yang tersibak dari balik pepohonan. Makin ke selatan Pulau, makin eksotis pemandangan yang di sungguhkan alam Phuket. Sampai akhirnya aku tiba didepan papan petunjuk yang tertulis Rawai Beach dalam tulisan Latin dan Thai. Hati senang dan gembira tak terkira ketika tujuan pertama sudah hampir terpenuhi, tiba2 pupus melihat pantai yang seupil dan biasa aja..... kesyeeeeelll........... beberapa bule yang juga berbondong2 pakai motor sewaan (sejujurnya agak aneh ngeliat bule naik motor bebek, dengan badan jangkung dan helm jelek) juga datang dan pergi nanya dimana beach-nya???? Mana?????? 

Bagi aku yang orang Pekanbaru, hidup dan lahir jauh dari Pantai dan laut (liat lah peta, dimana Pekanbaru terletak di tengah2 Sumatera dan jauh dari Pantai dan laut, kami musti jauh2 ke Padang buat liat pantai. -Curhat) pantai yanga ada dalam benak ku itu, harus ada pasir yang putih, landai dan ada gelombang ombak  yang berkejar-kejaran. Aku heran kenapa Rawai Beach yang lebih seperti dermaga itu disebut Beach. Strange!!!! Aku kecewaaaaa..........! Bitchhhhh!!!!!!

Promthep Cape yang aduhai...
Walau sedikit kecewa, Perjalanan pun tetap dilanjutkan ke Promthep Cape dan kekecewaan pun terbayarkan. Tanjung Promthep mungkin salah satu view point yang luar biasa di Phuket. Selain kita bisa lihat pemandangan laut Andaman yang luas, kita juga disuguhi alam yang indah nan elok. Alhamudulillah lah pokoknya. Setelah puas jalan2 disekitar Promthep Cape dan poto2 sebentar akupun dengan semangat melanjutkan perjalanan ke Kata Beach. Tapi beruntungnya menjelang jalan ke Kata Beach,  ada beberapa Pantai yang aku bisa sambangi dan sempat2nya menggoda aku untuk berenang kecipak-kecipuk main-main ombak bersama mbak2 dan mas2 bule yang cuek bertelanjang dada dan berbikini ria. Ada juga beberapa oma2 dan opa2 bule yang tergeletak lemas tak berdaya, tiduran menantang matahari demi menghitamkan kulit. Udah setua itu, mereka pun masih berharap punya kulit tanning (walau berkeriput) yang sekonyong2 cuma memerah di sekujur tubuh mereka. Jadilah mereka manusia dengan kerut2 merah di sekujur tubuh, matang oleh teriknya matahari Phuket.

Belalai...
Sedang enak2nya menikmati perjalanan ke Kata Beach, di pinggir jalan aku melihat sekawanan gajah berbaris. Ada yang santai mengunyah rumput di mulutnya, ada yang geal-geol joget-joget sendiri sambil sesekali melambai-lambai kan belalai dan mengepak-ngepakkan kupingnya yang besar. Aku yang jarang2 melihat gajah langsung pake mata telanjang (mata dan telanjang) pun seketika berhenti dan dengan sigap selfie. Setelah dipikir2, seandainya gajah-gajah itu ngamuk dan menginjak aku dengan kakinya yang raksasa, mungkin kalian sedang bukan membaca tulisan ini sekarang, tapi lagi nonton on the spot dengan judul 7 wisatawan Indonesia diluar negeri yang mati di injak gajah.

Kata Beach adalah pantai yang lumayan terkenal di Phuket selain Karon dan Patong. Pantai ini mempunyai lengkungan garis pantai yang lumayan panjang dengan ombak yang biasa2 aja dan pantai yang gak terlalu landai tapi berwarna turqois dan ramai bule2 berbikini menjemur tubuh dan harga diri mereka di depan publik. Mirip dengan Karon Beach yang bisa ditemui sekitar 5 menit naik motor. Aku bersyukur bisa menceburkan diri di pantainya yang tidak terlalu asin dan ombaknya yang tidak terlalu tinggi. Minimal bisa bawa telor asin lah ke hostel. (ciye,,,, situ mikirnya porno.... emang disana ada yang jual asinan telor ayam kok!!!!)

Some Russian Roulette....
Sepanjang jalan dari Kata Beach ke Karon Beach, banyak ditemukan hotel, guesthouse/ hostel, rumah makan non halal, rumah makan muslim, rumah makan bertulisan Russia dan cafe2 tempat traveler mancanegara kongkow. Aku sempat berhenti makan siang di salah satu restoran muslim yang menyediakan makanan khas Thai. Menu yang aku pilih waktu itu Tom Yam Seafood dan Es Jeruk Nipis. Sedap, segar dan beraroma pantai....... berasa banget liburannya.

Kenyang makan Tom Yam dan dengan gak tau diri minta diisikan air minum di botol yang aku bawa, akupun lanjut ke Karon. Sebelum sampai di Karon, kita akan di melewati Karon View Point. Karon View Point adalah puncak bukit yang menyajikan pemandangan garis pantai Karon yang aduhai. Menyegarkan mata dan Emenjingggg lah pokoknya......
tom yum, karon view point, and me at random beach...



Patong Beach.....
Bagi beberapa temanku yang udah pernah guling2 di Patong Beach, Pantai ini adalah pantai yang mereka bilang paling ramai dan paling happening. Ketika aku masuk wilayah Patong, memang suasana yang disajikan di Patong jauh berbeda dari Pantai2 sebelumnya. Sepertinya pemerintah kecamatan Patong Raya memang niat membenahi wilayah yang memang paling cantik di sisi barat Phuket. Selain dijejali banyak toko makanan, toko aksesoris, toko souvenir, hotel dan pub2 kelas atas, jalanan di Patong pun dihiasi pavin block yang seragam berlogo-kan dan bertuliskan Patong Beach. Selain itu, memang ombak dan gelombang di Patong lebih menantang, juga terdapat banyak jetski yang bisa di sewa dan permainan pantai lain seperti boat para sailing. Senangnya, parkir motor di sekitar pantai-pantai di Phuket ini free tanpa ada abang2 tukang parkir yang recok minta seribuan. Pokoknya...... menyenangkan................... kalo kita liburan tanpa diganggu tukang parkir. 

Begini nih, suasana di Pantai Patong:
love this beach much, Patong beach, Phuket, Thailand

Patong Beach Side Walk

more space on beach, lets get naked...

Santai... Kayak Di Pantai.........


Disekitaran pantai, ada beberapa jajanan yang musti kita coba, salah satunya Banana Pancake. Harga seporsi Pancake berisi buah2 dan coklat Nutella di banderol 100 Bath. Selain Banana, Juga bisa diisi dengan Mango, Keju, Nenas, Telor dan Kelapa Muda. Nih.... Kalo aku lebih waktu itu minta di kombinasi Banana and Mango serta Coklat Nutella. Enaaaaaakkkkkkk.................
Uncle Pancake!!!!!

Voila...... Banana Mango Pancake!!!!


To Be Continued.........